Batang , - Sebanyak 4.500 pedagang kaki lima dan warung kecil menerima bantuan dari pemerintah pusat untuk membantu permodalan agar perekonomian di Kabupaten Batang mulai bangkit secara perlahan.
Bantuan tersebut diberikan melalui peran dari Kodim 0736/Batang dan Polres Batang, sebagai salah satu langkah untuk membantu para pedagang, supaya tetap dapat mencari nafkah. Dandim 0736/Batang Letkol Arh Yan Eka Putra mengatakan, bantuan tersebut merupakan program dari Menko Perekonomian yang sebelumnya telah dicanangkan di D.I. Yogyakarta pada 8 Oktober lalu, dengan nominal Rp1, 2 juta per orang.
“Bantuan ini untuk percepatan pemulihan perekonomian khususnya di wilayah Kabupaten Batang, dipercayakan kepada Kodim dan Polres Batang, ” ungkapnya usai menyerahkan bantuan kepada perwakilan pedagang, di halaman Makodim Batang, Selasa (12/10/2021).
Ia memastikan, dalam proses pembagiannya seluruhnya dilakukan di Kodim. Namun pendataan tetap dilakukan oleh Babinsa di masing-masing Koramil. “Itu karena Babinsa yang betul-betul memahami individu yang membutuhkan bantuan. Rencananya proses pembagian akan berlangsung selama 14 hari dan tiap Koramil mendampingi warga desa binaannya, ” ujarnya.
Ia mengharapkan, bantuan tersebut bermanfaat bagi penerima, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Batang.
Wakil Bupati Batang, Suyono menyampaikan, bantuan ini suatu upaya perbaikan perekonomian secara nasional.
Bantuan tersebut hendaknya dimanfaatkan sesuai peruntukannya, yaitu untuk membantu permodalan para pedagang kecil, sehingga perekonomian nasional akan berkembang sesuai target 7%.
“Insyaallah tujuan itu akan tercapai. Upaya ini untuk mengatasi angka perekonomian yang rendah, supaya bisa memperbaiki, ” harapnya. Ia menegaskan, uang yang diterima para pedagang itu harus digunakan untuk berdagang kembali, bukan untuk belanja konsumsi.
“Ada yang mengawasi dari Kejaksaan, Kepolisian. Nanti mereka akan dipantau, benar-benar untuk belanja atau tidak, ketika tidak tentu ada teguran, ” tegasnya. Ia menambahkan, uang tersebut dari pajak yang berasal dari seluruh rakyat Indonesia dan bukan berasal dari utang. “Sungguh-sungguhlah dalam melakukan perdagangan, tekun dan optimal, sehingga perekonomian akan membaik, ” tandasnya.