Batang - Pemerintah Kabupaten Batang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya memetakan sembilan titik rawan kebencanaan yang mungkin timbul saat memasuki musim hujan.
Hasil pemetaan nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak terkait hingga tingkat desa. Sebagai langkah antisipasi Pemkab bersama Polres Batang dan Kodim 0736/Batang menggelar apel gelar pasukan.
“Jika ada kejadian yang berkaitan dengan bencana, seluruh tim cepat dan tanggap, dengan tindakan yang harus segera dilakukan. Apel ini untuk menyamakan persepsi, sehingga bisa bersinergi antara Pemkab, TNI/Polri bersama relawan, ” kata Bupati Batang Wihaji didampingi Kapolres Batang AKBP M. Irwan Susanto, Dandim 0736/Batang diwakili Kapten Inf Bardi usai mengecek mobil dapur umum, di Jalan Veteran, Kabupaten Batang, Jumat (5/11/2021).
Ia mengatakan, ada beberapa titik yang berpotensi terjadi bencana, sehingga mengetahui langkah cepat yang harus diambil.
“Untuk wilayah utara berpotensi banjir dan yang berdekatan dengan laut rawan terjadi rob serta tanah longsor yang rawan tanah longsor. Apabila terjadi kegawatdaruratan utamakan untuk menyelamatkan manusianya, baru hal-hal lain kita pikirkan, ” bebernya.
Kepala BPBD Batang, Ulul Azmi menerangkan sembilan titik yang rawan terjadi bencana di Kabupaten Batang. Bencana yang rawan terjadi antara lain : banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gempa bumi, gelombang ektrim dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api dan tanah longsor. Batang bagian utara rawan terjadi banjir yang memanjang ke Batang Kota, Tulis dan Gringsing.
Banjir bandang rawan terjadi di Subah dan Bawang, cuaca ekstrim yang sering terjadi angin puting beliung. Tanah longsor pun sering terjadi di Gringsing bagian selatan, Tersono, Bawang, Reban, Bandar, Blado.